PUTERI HATI KU
Belum pernah tersurat sedari azali
Menjadikan Fatamorgana fitrah famili
Dalam simpulan akrab kasih sayang
Bersama doa yang terhimpun
Kau dibimbing untuk tidak menjejaki sejarah
Kerna kitalah seharusnya mencipta sejarah
Sudah terlupakah duhai puteri hati
Saat simpuh mu ku perbetulkan
Bersama simfoni tekad melampiaskan tentang resah...
Atau pernah merasa takut untuk kecundang?
Kenapa harus diiizinkan
Sungai cabaran menghanyutkan pengharapan
Sedang lautan masih terlalu luas
Terhimpun misteri yang perlu kau terokai
Bukankah pernah ku bisikan
Kepedihan hari ini adalah memori indah
Duka semalam bukan momen alasan
Menjadi pelaut yang kecundang
Sukar menganyam kekarang
Memintal buih di gigi samudera
Tewas dalam pelayaran
Bukan begitu Puteri hati ... bukan!!
Yakinlah
Kau srikandi masa depan
Warisan pejuang bangsa
Legasi yang sedang ku canai
Agar Melayu tidak hilang dunianya
Terlalu jauh lagi titian perjalanan mu
Onak duri berbisa masih belum kau terjah
Sekadar sembilu dedalu yang malu
Disebalik bunga ilalang
Ranting rapuh di Tralfagar Square
Adalah mainan anak kecil berdayung sampan
Di hening pinggiran sungai dinding
Bukankah telah ku simpulkan
Tekad terpahat cita sebuah impian
Melakar sejarah hidup
Legasi peradaban melayu
Untuk tidak menangis seribu tahun lagi
Aduhai puteri hati
Jangan kau biarkan
Puing ragu gelodak minda
menyerah dan terus mengalah...
Warisan kita pelaut terbilang
Menawan ombak dilautan gelora
Memukau taufan menepis badai
Layar terkembang tidak mungkin robek tercalar
Belum pernah terongkai sumpah warisan
Sekali melangkah berpaling tidak mungkin
Puteri hati ratna jiwa raga
Bacalah kilau dalam silau
Bahtera kian menghampiri pulau impian
Sekadar menghitung hari
Memori mama di saat kau tujuh bulan dalam kandungan.
Pasrah mu adalah resah kami
Himpunkan tekad genggam hasrat
Kerana kau puteri hati yang cekal
Dan tidak mungkin menyerah kalah
"Marble Arch" yang kau jejak
Dingin "Fleet Street" padang permainan papamu
Terhimpun sebuah impian
"The Strand" bakal dimiliki
Bukan sekadar menghirup kopi manis di "Buckingham"
Atau labun gebang-gebang "Westminister"
Lewat musim bunga nanti
Kita akan bersama dan bersatu
Memetik tulip di "Amsterdam"
Menghitung bilang anak tangga menara"Eiffel"
Sambil bersandar seketika di menara condong Pisa
Amat ku faham dan cukup mengerti
Hasrat mu mencari soneta di "Millan"
Puteri hati untaian jiwa
Ingat pesan dan amanah ini
Kita harus melakari sejarah kita sendiri
Sapulah air mata sepi mu
Dakap mimpi indah
“I am proud of you”
Kamal Amir
11 Mei 2007
(hari ulang tahun kelahiran Umno ke 61)