Thursday, May 20, 2010

BISIK HATI IBU

Benar menjadi ibu bukanlah sesuatu yang mudah, perjalanan mengecapi 9 bulan untuk melihat hadirnya dikau anak dibentangkan dengan pelbagai rasa hingga adakalanya ibumu ini tersungkur dari landasan kesabaran.

Ketika ini, sudah hampir 17 minggu kau bersamaku anak, selama itulah aku terasa akan diriku begitu kerdil dan lemah namun jiwaku besar. Harapanku tinggi menggunung hingga tak tertunggu menantikan minggu minggu akhir. Ibumu ini terlalu gementar melihat saat itu berlalu dalam perjalanan hidup. Ini mungkin yang pertama tapi insyaALLAH bukanlah yang terakhir.

Ibumu ini tidak tertunggu lagi untuk tatap kerdipan matamu, eratan gengaman jemarimu, manis dibibirmu dan segalanya yang milikmu dianugerahkan oleh NYA. Ibumu ini tertumpas dengan angin gelisah akan kehadiranmu, keyakinan ibu ini tidak ada perbandingannya. Kaulah penyeri dalam hidup kami sayang.

Jika ibu seorang penyair, akan ibu kalungkan lagu puitis indah buatmu. Namun ibu hanya penulis jalanan semata. Hati ibu besar untuk hadiahkan sekuntum lagu buatmu agar terus berseri di sebalik perut ini. Hanya pinjaman lagu ini dapat digambarkan betapa indahnya hati ibu kerna ditemanimu sayang setiap detik.

Jika bisa kau dengar, mengerti dan cuba memahami, ibu dan ayahmu sangat menantikan kehadiranmu. Pohonan doa ibu panjatkan buat Illahi agar kau menjadi anak yang solehah dan pastinya dapat berbakti atas nama AGAMA,BANGSA dan KEADILAN.


Semenjak kau hadir dalam hidupku
Tiada lagi keresahan
Kau mengetuk pintu hatiku
Tanpa sedar hingga ku izinkan

Kau yang bernama cinta
Kau yang memberi rasa
Kau yang ilhamkan bahagia
Hingga aku terasa indah


Maaf jika ku tidak sempurna
Tika bahagia mula menjelma
Bila keyakinan datang merasa
Kasih disalut dengan kejujuran

Mencintai dirimu
Merindui dirimu
Memiliki dirimu
Hingga akhir hayat bersama kamu

Kau yang bernama cinta
Kau yang memberi rasa
Kau yang ilhamkan bahagia
Hingga aku terasa indah

Kau yang bernama cinta
Hingga aku rasa indah




Wednesday, May 19, 2010

ALHAMDULILLAH

Ketika kita dilambung pelbagai rasa indah dan girang adakalanya kita terlupa untuk ucapkan ALHAMDULILLAH. Kerana DIA kita berjaya, kerana DIA kita diberkati, kerana DIA jugalah usaha yang kita kerjakan membuahkan hasil.

Tatkala sibuk menyiapkan tugasan pejabat, lagu lagu di I-Tunes sering berputar dan ketika itu aku tidak mempedulikannya, biarlah sekadar menjadi halwa telinga. Namun aku terhenti seketika, airmata mula bertakung dan entah mengapa aku rasakan kadangkala ucapan ALHAMDULILLAH terlepas dari bibirku tika kejayaan dan kebahagiaan ku kecapi.

Segalanya terjadi bila aku terdengarkan lagu ALHAMDULILLAH yang dinyanyikan oleh Too Phat bersama YASSIN dalam versi bahasa Inggeris. Setiap bait lagu itu menyedarkan aku bahawa kita bukan siapa pun tanpa redhaNYA. Kita ini hanya pinjaman di bumi yang sementara, entah esok atau lusa kita bisa dikapankan dan pulang menemui DIA yang ESA.

Teman, bersamalah kita tarik nafas panjang seketika dan ucapkanlah ALHAMDULILLAH kerana kita masih terus bernafas dan punyai ruang untuk bertaubat jika ada dosa yang masih terhutang. Selagi jantung terus bekerja, selagi itu tidak tertutup pintu taubat buat kita.

Mari aku kongsikan bait liriknya dan klip video agar kalian bisa terus sama ucapkan ALHAMDULILLAH atas setiap perkara gembira yang terjadi buat kita. InsyaALLAH kita akan sentiasa dalam lindunganNYA jika ingatan dan bait bibir tidak lekang dari menyebut syukur atas nikmatNYA.

(feat. Yasin)

Chorus
Ult li albi bissaraha (I'm opening up my heart with honesty)
Hayya nab'idil karaha (Let's avoid the hated and hatred)
Syakkireena a' kulli ni'ma (Let's remain thankful with what we have)
Ba' ideena anil fattana (Let's avoid all lies and sins)

Verse 1
I feel the heat
From these 4 candles burning
As I'm staring out the window
In solitude I look at life
From different angles
Thoughts strangled
My mind is suffocatin'
In this truth quest
A greed law
That we abide by is ruthless
Enough will never satisfy
Until we toothless
Filthy millionaires
Are gamblin' until they muflis
A sad fact of life
But mankind approved this
I gotta call Him
Sajadah is where the booth is
I'll make it clear that
I ain't even tryin' to preach here
By sharing thoughts I hope
To find a little peace here
I thank Allah for blessing me
To be creative
So here's a diss for me
For bein' unappreciative
Wanted a perfect life
Yeah smile then die old
Fame, money, women
Phat cribos and white gold
Drive my own Beemer
Before I hit two six
A straight pink bitin' toothpicks
Who walk around town wit' two chicks
And doin' new hits to woo tricks....
Now that's wrong
Pleasure from partyin'
And bull ish don't last long
A lotta yuppies sneakin'
Cars out when dad's gone
Crackin' bottles in clubs
Frontin' designer fashion
But I ain't about
To trade happiness for a Jag
So stop smilin' with your ragtop down
Cause for a fact
I don't care about your money
Or how slick your car
'Cause no matter how rich and big you are
It's still Allahuakbar...


Chorus
Ult li albi bissaraha (I'm opening up my heart with honesty)
Hayya nab'idil karaha (Let's avoid the hated and hatred)
Syakkireena a' kulli ni'ma (Let's remain thankful with what we have)
Ba' ideena anil fattana (Let's avoid all lies and sins)

Verse 2
I know that all this
Ain't the right thing
Partying, chasing moneys
And material things
Flying high
Think nobody gonna
Clip my wings
I'm lying to myself
Knowing that
I've been neglecting
Responsibilities
As a healthy Muslim
Riches and loot
Ain't nothing
We frontin'
Diamonds and scrilla
But forget to say
Alhamdulillah
Made my album a killer
Plan B
Now 2-3 droppin'
And I wish to
Ask for forgiveness
Your guidance
Protection and strength
For humbleness and faith
To make me a better man
Success in foreign lands
Never dreamt of that
I remember being 18
When we started Too Phat
Now let's go back
Three years before that
Sometimes I forget
Me and my parents
Took a trip with granddad
I remember '95
While performing Umrah
Made my wish in Mecca
Right in front the Kaabah
Dear God
You made it possible
When facing obstacles
Please let me do good
Before I pass on
In the hospital
And keep reciting
The Testimony of Faith
And find the right way
Out of this life's maze


Chorus
Ult li albi bissaraha (I'm opening up my heart with honesty)
Hayya nab'idil karaha (Let's avoid the hated and hatred)
Syakkireena a' kulli ni'ma (Let's remain thankful with what we have)
Ba' ideena anil fattana (Let's avoid all lies and sins)

Verse 3
Ay yo…
Two candles go out
That's when
I feel the wind blow
I haven't met Fatim
For two years
Been livin' like I'm single
Evaluatin' all the friendships
Relationship
The reason it's the tenth year
Is 'cause she's a patient chick
And as far as friends are concerned
Many I've had it all
From those who cried for my pain
To those who plotted my fall
I learned to differentiate
Fakes from the great
Mates from the snakes
Apes wanna beef
Hate's all it takes
For me to blow
A diss song for you
Not even worthy
As an album filler
So now it's smiles
And Alhamdulillah
Yeah, love me
Or hate me
This who I am
Look at the past at times
I wish that I was born again
So I can rectify mistakes
And my wrong doings
Attempts on minimizing my sins
Before my story ends
I ain't no Eddie Murphy
Tryin' to sound as a holy man
But if I tried to be a better person
Now I prolly can
(Wait...)
Who am I to advise you
I ain't been the best
Of God's slaves
Just a poet writin'
What my thought says
A little house
A little car
A little sweet girl
Thank you Lord
I'll try to slow it down
On the cheap thrills
This song will prolly stir
A little controversy
At least I ain't be rappin'
Bout the stuff
As tho' I'm born in Jersey
Stage name is Malique
And lost name is Cairel
Mama told me
Stop complaining too much,
So I will...

Chorus
Ult li albi bissaraha (I'm opening up my heart with honesty)
Hayya nab'idil karaha (Let's avoid the hated and hatred)
Syakkireena a' kulli ni'ma (Let's remain thankful with what we have)
Ba' ideena anil fattana (Let's avoid all lies and sins)

Saturday, May 15, 2010

Cinta usahlah atas landasan NAFSU semata

Setiap kali aku bicara tentang hati, ia membuatkan garis-garis di jiwa kembali bertaut antara dengan yang lain. Aku mencari apakah ertinya sebuah kasih dan cinta yang insani agungkan. Entah apa yang insani sering leka bila dihayunkan buaian cinta, sedang landasan itu tidak kukuh dan agung atas nama cinta yang abadi.

Kita terkesan melihat kisah ADAMAYA yang ditayangkan dalam siaran tv tentang apakah pengorbanan dan pengertiaan cinta yang seharusnya dirungkai. Kita tidak pernah terlupa untuk melihat bibit bibit kasih yang dilangsungkan dari hati yang tulus dan ikhlas namun kita sering kecundang dengan perasaan yang mengikut nafsu semata. Manusia tewas dengan cinta dan manusia juga tidak pernah teguh kerana angin nafsu lebih kencang dari cinta.

Apabila cinta tidak dimiliki, naluri marah menghimpit menghantui. Apabila cinta tidak lagi berkembang mekar dan layu, tegarnya kita mencemuh dan bermusuh. Sedang yang merangka adalah tuhan YANG ESA lantas mengapa masih tidak lagi manusia mahu menerima keredhaan itu.

ADAMAYA hanyalah epik dalam lakon layar, sedang realiti cinta kecundang dan curang ada di setiap ruang ruang sekeliling kita. ADAMAYA hanya buaian untuk kita terhayun ke atas dan ke bawah melihat kerunsingan epilog cinta. Babak demi babak penuh dengan pengajaran dan pembelajaran.

Cinta sering dibawa hingga mati namun yang menghidupkan api cinta bukanlah ajaib semata, ia hadir bersama restu dan doa dari ILLAHI. Kekuatan cinta bukan sekadar material dan ungkapan sayang semata. Kita kabur dan gelap akan bait kata bila dilayangkan atas permaidani aroma cinta.

Aku melihat, ada lagi mereka yang tidak mahu akur akan ketentuan Yang ESA. Segala kekecundangan hanyalah mencari salah antara sendiri. Tiada tafakur tiada insafi dalam diri. Hati kecil teruskan kekecundangannya dalam melayari nafsu amarah. Berlandas api yang membara sepanas neraka, kita hancurkan segala kemurniaan diri, kuburkan segala keredhaan yang abadi.

Cinta itu hadir apabila kita mencarinya dalam restu dan ungkapan indah dari ILLAHI. Hanya yang terpilih itulah akan menjadi jodohnya bukan kita yang memilih dan menentukannya. Siapa sangka cinta yang landasannya pengorbanan bagi kita hanya menempah dua alur sungai berbeza. Sebaliknya cinta yang Allah swt campakkan tanpa kita sedari itulah ibarat sungai dalam taman syurga.

Keindahan di taman syurga yang kita impikan bukan indah selamanya jika tidak ada langkah aturannya. Al kisah Nabi Adam a.s juga tercampak dari taman syurga atas keengkarannya, apatah lagi kita yang entah siapa siapa ini.

Pabila cinta telah direstui, dengan kalimah ALLAH swt disatukan, usahlah ada bibit kecurangan dan kebenciaan yang lahir dari nurani. Andai kasih yang cuba kita bina satu ketika dahulu kecundang, biar terus ia jadi sejarah agar lipatan itu kemas tidak lagi dikupas dan diulang. Usah berani kita membawa cinta yang lama ke alam cinta yang sah direstui Illahi. Sedikit kemurkaan ALLAH swt itu pada hambanya, berjuta tahun lamanya kita mencari keredhaanNYA kembali.

Teman, bawalah cinta bukan dari nafsu hati. Semailah cinta agar menjadi jambatan murni untuk mengembangkan lagi umat ISLAM di muka bumi. Hentikanlah segala rasa amarah dan kecewa atas kekecundangan cinta yang lalu, kerna sudah jelas bersuluh pula bahawa ia tidak di atas restu yang ESA.

Cinta kita biar kekal sepenuhnya namun tidak dapat menandingi cinta agung dari yang ESA. Semoga segala yang berlaku di hadapan mata kita atau pada diri kita akan menjadi peringatan dan pelajaran baik untuk di bawa bersama namun singkirkanlah segala amarah dan kekecewaan yang hanya membawa kepada girangnya hati SYAITAN.

InsyaALLAH...baik itu datang dariNYA sedang buruk dan lemah itu pastilah kita yang diciptakanNYA.


Thursday, May 13, 2010

~SYBIL KATHIGASU tokoh hebat~


Nini sangat terkesan dengan kisah Sybil Karthigasu yang sedang di paparkan di Astro Warna dan Astro Prima (dokumentari) tentang kesetiaan dan kegigihannya membantu sesiapa sahaja ketika abad Jepun cuba menakluki Malaya.

Sybil, seorang wanita berbangsa Eurasian yang berkhidmat sebagai bidan@jururawat terbaik di Ipoh, Perak bersama suaminya Dr Karthigasu menjadi bualan masyarakat di eranya atas keberaniaan dan kecekalan beliau membela nasib bangsa-bangsa Tanah Melayu dengan memberikan bantuan perubatan biarpun kepada kumpulan Anti-Gerila.

Sybil, merupakan penerima tunggal pingat 'George Medal' di atas keberaniannya menyumbang tenaga perkhidmatan perubatan kepada sesiapa sahaja walaupun kumpulan anti-Gerila. Biarpun pengorbanan beliau bukanlah dengan mengangkat senjata namun mereka sedar ia mampu mengancam nyawanya dan suaminya jika perkhidmatan ini dihidu oleh pihak Jepun. Hukuman mati sentiasa mengancam mereka.

Sybil Daly ini dilahirkan pada tahun 1899 dan berkahwin dengan Dr Abdon Clement Khatigasu serta dikurniakan 2 cahaya mata (Olga Karthigasu & Dawn Karthigasu) beserta seorang anak angkat (William Pillay).

Kebolehan Sybil menguasai bahasa Kantonis membantu komunikasi baik antara beliau dengan pesakit yang tergolong daripada semua bangsa di Tanah Melayu terutama Cina, ketika beliau berkhidmat di Papan, Ipoh. Namun atas kebolehannya itu jugalah telah merubah hidupnya menjadi malang setelah kemasukan Jepun ke tanah Melayu.

Kegiatan murninya itu mula di hidu oleh pasukan tentera Jepun namun mereka tidak dapat mencari siapakah yang memberikan bantuan itu kerana dari sumber yang diperolehi, doktor tersebut fasih berbahasa Cina sedangkan Sybil dan suami tidak kelihatan seperti warga Cina apatah lagi bertutur bahasa Cina. Ini tidak mematahkan semangat pihak Jepun untuk terus menjalarkan siasatan mereka. Segala kemungkinan terus diburu hingga akhirnya mereka menahan Sybil dan suaminya, Dr Karthigasu.

Ketika di dalam tahanan, penyiksaan demi penyiksaan digunakan oleh gerila Jepun hanya untuk mendapatkan tandatangan Sybil dan Dr Karthigasu atas kerjasama mereka dengan pihak anti-Jepun ini. Namun Sybil dan Dr Karthigasu tidak mengaku apatah lagi ingin menurunkan tandatangan kerana mereka sedia maklum hukumannya adalah hukuman paling berat iaitu hukuman pancung.

Sepanjang proses penyiksaan, Sybil dan Dr Karthigasu tidak diberikan makan dan minum, dipukul dengan besi panas, kuku mereka dicabut, jarum ditusuk di bawah kuku dan banyak lagi aksi ngeri yang ditujah pada pasangan ini hinggakan jika dilihat dari mata kasar, tidak ada yang sanggup untuk menanggung derita itu hanya semata mata untuk menutup mulut dan berpegang teguh pada janji.

Akhirnya, mereka mengaku juga namun tidak dengan mengatakan 'memberi bantuan kepada pihak gerila Anti-Jepun' sebaliknya 'tidak tahu mereka itu anggota gerila anti-Jepun dan memberikan bantuan kepada sesiapa tidak mengira bangsa'. Atas kenyataan itu, Dr Karthigasu dihadapkan dengan hukuman gantung dan Sybil pula dilepaskan.

Menonton aksi keganasan dan penyiksaan yang dilakonkan semula oleh cucu saudara kepada Sybil sendiri iaitu Elaine Daly di saluran 131 Astro Warna, membuatkan segala bulu bulu roma tegang hingga tak tersanggup menontonnya. Ini baru lakonan semula, bayangkan keadaan asalnya bagaimana?

Namun Sybil yang telah dibebaskan itu meninggal dunia beberapa tahun selepas kejadian tersebut atas penyakit jangkitan rahang. Hari ini kita terlupa untuk kenangkan semangat perjuangan seseorang yang tidak membezakan bangsa walau tahu ia bakal meragut nyawa sendiri.

Ketika ini, masih Nini terbayangkan bagaiman babak babak ngeri yang ditayangkan. Kalian yang tidak melanggan saluran Warna, boleh menyaksikan dokumentari di Astro Prima 105. Atau pada sesiapa yang benar ingin mengetahu kesengsaraan itu, bolehlah mendapatkan buku yang ditulis beliau sendiri untuk tatapan kita bersama.





13 MEI?? Hanya hantu kongkong sahaja~~

Salam sahabat...

Hari ini 13 Mei, hari yang sangat digeruni puluhan tahun yang lalu. Masih ingat lagi tentang Rusuhan PERKAUMAN yang berlaku di tahun 1963? Siapa sahaja yang keluar, pasti akan menjadi mangsa korban.

Hari ini dengan semangat perjuangan yang ada dalam diri kerdil ini, Nini terpanggil untuk mengupas luar dalam perbalahan ini. Banyak versi yang Nini dengar dari pelbagai pihak, pelbagai bangsa dan umur. Berlatar belakangkan keluarga yang terlibat secara langsung dengan alam politik, Nini sendiri tidak yakin dengan setiap baik kata yang terlempar seperti yang kita dengari hari ini.

Apa itu 13 Mei? Pergaduhan antara Melayu dan Cina. Perbalahan senjata antara kaum sepet dan tuan tanah. Pertumpahan darah yang tidak mengenal apa dan siapa. Kedai semua tutup sampai tidak ada yang berani keluar walau setapak dari kawasan rumah, khuatir akan keselamatan diri. Perintah Darurat dikeluarkan agar terus mematikan diri di dalam rumah.

Itu yang Nini dengar dan pelajari tentang 13 Mei. Bagaimana ia terjadi? Kononnya orang cina merendah rendahkan martabat orang Melayu, mula nak tunjuk belanglah kononnya. Orang Melayu yang pantang do cabar tidak boleh terusik dengan semangat 'bangsa' nya itu terus mengumpulkan bala tenteranya menentang setiap 'sepet-sepet' yang ada di tanah MELAYU.

Gerun dan menggigil seluruh tubuh bila kita dengari dan baca setiap insiden yang berlaku di tanah MELAYU ketika itu. Ada isteri yang terkorban, suami yang tertikam, anak yang tidak berdosa mati di atas peperangan emosi dua bangsa ini.

Sahabat,
Sejauh mana kita di bawakan cerita cerita panas oleh MEDIA yang adakalanya menjadi mainan propaganda hebat kepada kerajaan? Pernah tak kalian terdengar satu kisah di mana Tunku Abdul Rahman di bawa oleh Tun Dr Mahathir (mahazalim) melawat tapak pembinaan GENTING HIGHLANDS? bersama sama dengan Lim Goh Tong untuk mencetuskan peperangan kaum ini? Tatkala itu ala telekomunikasi bimbit tidak wujud lagi di tanah MELAYU. Kepemergiaan Tunku yang ketika itu merupakan Perdana Menteri Malaysia melawat tapak perjudiaan besar yang bakal ditempatkan di tanah tinggi milik kerajaan Negeri Pahang membuatkan Tunku terpisah dari dunia rakyatnya.

Menurut sumber yang Nini perolehi, cetusan perang ini telah dirancang untuk menggugat kedudukan Tunku sebagai Perdana Menteri. Tun Dr M mahu rakyat lihat bahawa Tunku bukanlah seorang yang peka pada masalah rakyat sebaliknya sedang berbaik baik dengan Cina Goh Tong untuk membina tapak perjudian terbesar di bumi Tanah MELAYU.

Rencana ini terus diperkuatkan apabila Tunku turun semula ke tanah rata, beliau melihat kesunyiaan dan kematiaan yang dilaporkan media sangat mengujakan. Terkedu hingga beliau jatuh sakit. Sumber yang Nini terima lagi, perancangan untuk melihatkan bahawa kepimpinan Tunku harus diragui oleh rakyat sudah mula meresap masuk ke dalam segelintir hati rakyat.
Ini menyebabkan Tunku sedikit terkilan dan mengundurkan dirinya.

Segala kisah ini walaupun Nini tidak yakin akan kesahihannya, namun Nini memandang dari versi keperibadiaan. Terlalu banyak versi yang didengari umum berkait isu 13 Mei namun satu pun Nini tidak pasti. Walau begitu, Nini rasakan versi yang diceritakan ini adalah versi yang sangat berbeza dari biasa maka itu Nini kongsikan bersama.

Mungkin ada yang tertanya, apa pandangan Nini sendiri mengenai isu ini? Jujurnya Nini melihat bahawa, setiap kaum bukan terkecuali MELAYU, kita ini ada sikap protektif dan proaktif. Kita sering dibawa perasaan marah, benci dan terkecam.

Jangan katakan Melayu dan Cina bergaduh dan merusuh, kita sebangsa dan seagama ini belum tentu boleh berbaik baik. Lihat sahajalah di Tanah Melayu aka MALAYSIA sekarang ini. Tikaman yang kita terima bukan dari bangsa asing, sebaliknya bangsa kita sendiri. Melayu bunuh Melayu, Melayu tumbangkan Melayu, Melayu rebut kuasa untuk kembungkan poket anak bini sendiri dan meracuni Melayu lain. Melayu fitnah Melayu walhal dia tahu akan hukum hakam agamanya yang fitnah umpama membunuh nyawa saudaranya itu.

Kita tidak harus lupa pada pertumpahan darah yang terjadi tanggal 13 Mei namun kita juga harus terus ingat bahawa tidak ada siapapun yang mahukan pergaduhan berlaku. Jika Datuk Onn Jaafar cuba untuk menyatu padukan bangsa satu ketika dulu, kenapa Tunku Abdul Rahman hanya mahu ianya dijadikan sebagai "Alliance Party"?

Hari ini kita sendiri yang sibuk diasak untuk jadikan negara ini 1Malaysia kononnya. Mana semangat Melayu terbunuh tanggal 13 Mei? Mana segala ulang tayang kesakitan tika itu? Mana dia propaganda Cina ini pembawa padah di tanah kita?

Kita ini tuhan sudah katakan bersaudara semuanya, biarpun agama telah menjurangkan kita namun tidak pada hati dan perasaan. Usah kecam bangsa lain jika bangsa kita sendiri masih menagih dan melukut di tepian gantang.

Jangan kecam Nini dengan katakan tidak punya semangat BANGSA! Nini penuh dengan perjuangan AGAMA, walhal bangsa itu sekadar tiang tiang kecil dalam perjalanan hidup sahaja. Mati Nini di atas nama ISLAM bukan MELAYU yang betuankan Raja dan Perdana Menteri.

Renungkanlah, apa kita masih mahu di momokkan oleh mereka yang punyai acara sendiri dalam mengejar segala impiannya???

Nini hadiahkan dua video yang boleh kita jadikan petunjuk siapa sebenarnya yang menjadi dalang rusuhan dan sahabat sekalian renungkanlah sendiri. Yang buruk itu pastinya datang dari insan lemah seperti Nini dan yang terbaik itu dari Allah swt yang Esa.




Monday, May 03, 2010

Tetamu alam sementara cuma~~

Di sini kita renung
Akar menular menyempit di lorong
Menyanyi unggas membina bangsal
Terkedu lipan gegas menjalar
Tanah masih lembap
Retak rekahnya kelihatan jelas
Dasarnya gebu lopak lumpur

Atas tanah ini bersarang sudah
Lahir membesar berpijak di lantainya
Kadang berbatu berjeriji menusuk
Kadang lembik lembut terperosok
Dari azalinya tak kita hirau
Usia meningkat sudah memilih kotor dan indah
Tapi di sini kita bakal kembali
Bertemankan cacing, unggas, lipan menari
Dinyanyi merdu cengkerik, kodok tiada henti

Bukan lama kita di sini
Hitung tak sampai hilang akalnya
Kutiplah segala yang bisa tergapai
Tangan dan kaki tatkala kaku hancur punah
Keras segala yang milik abadi
Di dunia tinggalnya juga tidak kembali di sini
Tanah ini hanya menelan jasad tidak bernadi
Persiapkan diri bersihkan sanubari
Di sana hitungannya bukan yang tercapai dek tangan
Sebaliknya hitungan itu yang tercapai dek iman

Tinggalkan aku dengan alam ini
Menikmati segala kenikmatan hakiki
Pulangnya nanti kita sendiri
Di telan alam serangga serangga yang menemani

Allahu Akhbar!!