Sesungguhnya lewat waktu ini banyak perkara yang terhimpun bertubi tubi, seolah tumbuh seperti cendawan sesudah hujan juga ada. Isu di kantor, isu politik negara, isu dunia dan bermacam warna ceritanya untuk saya ambil peduli.
Alkisah, tidak terigau sebenarnya untuk menjadikan ia mimpi di lewat hari malah akuini jika diberi pilihan lebih mahu menyendiri dari hiruk pikuk bingit alam.
Ku susun satu persatu, bila ku selak maka berdebu debu yang keluar. Apa mungkin ini menjadi satu resam kehidupan, atau satu pembukaan 2010 yang tidak begitu sihat.
Aku mula senak dengan perilaku manusia berwajah dua, dihadapan topengnya cantik bak bidadari, sebalik potret palsu itu adalah syaitan bertakhta di jiwa. Kisahnya sungguh menakutkan tapi tidak menjatuhkan semangat yang kental.
Dalam drama tv selalu aku lihat kisah kisah sebegini namun sekarang aku berjalan atas realitinya.
Manusia sanggup lakukan apa sahaja demi pangkat dan nama. Manusia yang sujud menyembah tuhan siang dan malam tidak pernah jujur dan teguh pada dirinya sendiri. Kesedihan ini aku bawa terlalu dalam ke lubuk jiwa, apakan tidaknya, AKU MELIHAT MELAYU ITU BUNUH BANGSANYANYA SENDIRI.
Jika ada kesempatan aku ulaskan lebih melebar dan memanjang.