Thursday, February 18, 2010

Semalam Aku Menyimpan Dendam

Merenung masa masa silam
Yang tinggal hanya saki baki
Menyelak lembaran gelap
Hitam dan kusam
Meleket leket hingga ada yang terkoyak
Ada helaian yang berdebu
Hingga mati anak anak lipas tersepit di celahnya

Itulah dia semalam yang tidak terpadam
Esok mungkin tiada mungkin ada
Segalanya belum pasti

Itulah semalam yang kelat jika di rasa
Pahit jika di telan
Rentetan itu semakin menjadi usang
Hingga terhina melihatnya

Semalam bukan permainan
Yang baik itu seringnya mengukir senyum
Yang geringnya sering menjadi dendam
Terkumpul hingga ada saat saatnya terpatri sengketa
Intipati terbungkam rapi
Hanya airmata bisa iringi

Darah mengalir bukan lagi merah
Putih hingga ke tulang
Melihat amarah semalam
Membibitkan seribu penyesalan
Semalam itu buta dan pekak telinganya
Semalam peritnya mendalam

Apa bisa semalam dimatikan?
Hanya dengan hembusan lilin harijadi
Meraikan segala kesan hitam
Ambil yang ceria bawa ke hari esok
Mungkin tidak....

Dendam itu sahabat syaitan
Dendam itu pendorong amarah bahaya
Tapi bisakah si kiyai ingati
Jika dendam sedang merasuk dalam diri

Itulah coretan semalam
Yang bawa segala egois
Hingga mati tak akan kusesali
Tumahnya darah atas semalam

No comments: