Saturday, November 17, 2007

~~Aku tewas? Benar Aku Ini Tewas???[4]~~

Seperti hari lalu, aku dan kau asyik memetik strawberi yang ranum di kebun cinta. Di selimuti kabus tebal, bayunya menggigit ke tulang hitam namun kau dan aku terus menyanyi girang. Apa rahsia kekebalan menongkah dingin kota sejuk, hanya kau dan aku bisa bicara.

Nyanyian dalam bisikan santunku sering melamar malam pekatmu dengan lena panjang. Kau mahu aku terus memintal kasih dalam hembus bicara yang mengasak namamu. Kau masih mahu ke Marikh dan hanya menjengah ku di Pluto? Hanya bersatu tatkala mata memanah bintang harapan dan berlapikkan rindu yang kental.

Lidah ini sering kelu jika mata menusuk kalbu, apa kau bisa memacu dewa kayangan untuk membiarkan aku terpaku? Aku hilang bisa, bibirku mampu lempari senyuman dan mataku layu disambar buas kuyu pancainderamu. Kau mahu aku tewas? Kau pasti aku akan tewas? Usah mimpi pintal kabus awan jika jarimu tiada pacuan listriknya.

Degup jantung irama rindu, usah tanyakan padaku adakah kau merindu? Aku minggir mencari nilam di dasar air buat penawar ingatanku yang kontang. Kau pasti teresak menanti bila aku harus membawamu bersama, apakan daya kita tak bisa mencorak esok dan lusa. Hari ini, yang pastinya kita bahagia.


No comments: