Monday, December 17, 2012

Utusan Rindu buat anak-anakku di bumi Palestin

Aku terpanggil berkongsi rasa
Tentang anak-anak ahli syurga
Walau aku belum sempat mengenali mereka
Dan mereka juga tidak pernah mengenaliku
Namun wajah yang ku tatap melalui media massa alam maya
Cukup memberikan keyakinan 
Aku dan mereka berlindung di bawah satu Tuhan satu pengharapan
Dan tiba ketikanya
Aku pasti menemui mereka di perhimpunan dunia
Dengan wajah suci sedang aku belum pasti

Setiap kali aku menyelak perkhabaran baru
Di dada akhbar, di wajah maya
Aku tak pernah habiskan pelayaranku
Mindaku terhenti mataku berlinang
Airmata tak tertahan menyapa pipi

Sujudku pada Allah maha Esa
Segalanya ini adalah percaturan dariNYA 
Untuk menyedarkan aku dan kau yang sedang membaca
Sekiranya wang tidak terdaya membantu
Marilah kita gabung semangat menggembeling durjana 
ISRAEL yang di laknat Allah

Anak itu.....
Tidak pernah minta dilahirkan
Dengan kisah hitam tentang kekejaman dunia
Anak itu...........
Tidak pernah mengerti betapa berharganya nikmat kesenangan dunia
Lahir mereka sudah dikelilingi kuasa atom dan senjata membela bangsa
Anak itu.............
Sudah lali dengan dentuman tak putus menggegar buminya
Walau seluas mana dada ibu dan ayah melindungi
Sekecil itulah pengharapan untuk mengakhiri kekejaman 

Aku tak bisa bicara dari kacamata mereka
Menjejak kaki ke bumi itu sekalipun tidak pernah
Apatah lagi mengetahui perasaan sejujurnya, kesayuaan setulusnya
Sedih aku tidak akan seiring dengan pedihnya di lubuk hati mereka
Tangisanku tidak akan pernah sama seperti mana mereka tumpahkan airmata berdarah

Anak suci bumi Palestin
Ketabahan dan keredhaanmu 
Tidak akan sama seperti yang aku rasa tika diuji
Bunyinya 'cliche' tapi hanya itu yang aku terdaya
Mendoakan dan terus mendoakan kalian
Menghulur setulus yang termampu
Mengingatimu siang dan malamku
Mengusap wajahmu walau hanya di kaca maya

Tanpa doaku kau pasti ke syurga
Jika esok aku tak bisa melihat wajahmu lagi
Aku lebih bahagia
Agar jasadmu tidak terus diseksa direjam binatang Israel

Aku di sini akan terus bersama dalam doa-doa yang aku kaitkan
Menguntum menjadi bunga seluas lautan
Untuk kau tahu bahawa kita tidak pernah bersua
Namun atas nama saudara Islam
Kau dan aku akan pasti bertemu kerna 
Itulah bibit akhir doaku buatmu
Dari jauh kukirimkan seluasnya dakapan
Buat kau melindungi dirimu
Agar tenang tidak gentar menghadapi dugaan Allah yang Esa
Amin....


No comments: