Potret lama ku selak,
Imbauan tergambar di minda
Lama sudah segalanya terlipat
Dalam lembaran sejarah
Hingga ukirannya kian lusuh
Wajah-wajah girang tergambar
Momen indah terkupas
Bila melihat angin sepoi menghambat daun kering
Apabila warna bunga segar menyinari
Ah....
Aku rindukan kota itu
Kota menyimpan suka dan duka
Mengumpul segunung kenangan
Mengajar erti kehidupan
Di usia muda terlepas dari kepungan ayahnda dan bonda
Di kota itu aku belajar susahnya hidup
Manis yang kutelan ku simpan
Hingga hari ini rinduku tak terbalas
Mengutip segala kenikmatan
Terima kasih tuhan
Menghantarkan aku mengenali erti kehidupan
Tanpa keluarga di sisi
Hanya pedoman di hati
Aku mampu tersenyum
Aku bisa menangis
Segalanya ku harungi sendiri
Tiba-tiba aku rindukan kota itu
Hampir 5 tahun ku tinggalkan
Aku semakin sakit memerap rindu
Apa mungkinkah akan ada siren memanggilku
Kembali merasa nikmat itu
Bersama suami dan anakku?
Apa mungkinkah aku telah tersirat untuk terus di sana
Mengharungi hidup di bumi tuhan yang Esa
Aku pernah berjanji
Akan kembali menjejakkan kaki
Ke tanah yang menyimpan segala pahit dan duka
Ke padang yang mencoret suka dan gembira
Pastinya tanah itu jua rindukan aku
Aku tanam azam
Biar sampai ke akar tanah
Aku pasti kembali
Mungkin untuk selamanya atau seketika
Aku pasti kembali
Biar darahku tidak tertitis di sana
Aku pasti kembali
Membawa segala rasa cinta
Dan
Akan aku pasti kembali
Esok atau lusa
Atau untuk selamanya
Imbauan tergambar di minda
Lama sudah segalanya terlipat
Dalam lembaran sejarah
Hingga ukirannya kian lusuh
Wajah-wajah girang tergambar
Momen indah terkupas
Bila melihat angin sepoi menghambat daun kering
Apabila warna bunga segar menyinari
Ah....
Aku rindukan kota itu
Kota menyimpan suka dan duka
Mengumpul segunung kenangan
Mengajar erti kehidupan
Di usia muda terlepas dari kepungan ayahnda dan bonda
Di kota itu aku belajar susahnya hidup
Manis yang kutelan ku simpan
Hingga hari ini rinduku tak terbalas
Mengutip segala kenikmatan
Terima kasih tuhan
Menghantarkan aku mengenali erti kehidupan
Tanpa keluarga di sisi
Hanya pedoman di hati
Aku mampu tersenyum
Aku bisa menangis
Segalanya ku harungi sendiri
Tiba-tiba aku rindukan kota itu
Hampir 5 tahun ku tinggalkan
Aku semakin sakit memerap rindu
Apa mungkinkah akan ada siren memanggilku
Kembali merasa nikmat itu
Bersama suami dan anakku?
Apa mungkinkah aku telah tersirat untuk terus di sana
Mengharungi hidup di bumi tuhan yang Esa
Aku pernah berjanji
Akan kembali menjejakkan kaki
Ke tanah yang menyimpan segala pahit dan duka
Ke padang yang mencoret suka dan gembira
Pastinya tanah itu jua rindukan aku
Aku tanam azam
Biar sampai ke akar tanah
Aku pasti kembali
Mungkin untuk selamanya atau seketika
Aku pasti kembali
Biar darahku tidak tertitis di sana
Aku pasti kembali
Membawa segala rasa cinta
Dan
Akan aku pasti kembali
Esok atau lusa
Atau untuk selamanya
No comments:
Post a Comment