Di sini kita renung
Akar menular menyempit di lorong
Menyanyi unggas membina bangsal
Terkedu lipan gegas menjalar
Tanah masih lembap
Retak rekahnya kelihatan jelas
Dasarnya gebu lopak lumpur
Atas tanah ini bersarang sudah
Lahir membesar berpijak di lantainya
Kadang berbatu berjeriji menusuk
Kadang lembik lembut terperosok
Dari azalinya tak kita hirau
Usia meningkat sudah memilih kotor dan indah
Tapi di sini kita bakal kembali
Bertemankan cacing, unggas, lipan menari
Dinyanyi merdu cengkerik, kodok tiada henti
Bukan lama kita di sini
Hitung tak sampai hilang akalnya
Kutiplah segala yang bisa tergapai
Tangan dan kaki tatkala kaku hancur punah
Keras segala yang milik abadi
Di dunia tinggalnya juga tidak kembali di sini
Tanah ini hanya menelan jasad tidak bernadi
Persiapkan diri bersihkan sanubari
Di sana hitungannya bukan yang tercapai dek tangan
Sebaliknya hitungan itu yang tercapai dek iman
Tinggalkan aku dengan alam ini
Menikmati segala kenikmatan hakiki
Pulangnya nanti kita sendiri
Di telan alam serangga serangga yang menemani
Allahu Akhbar!!
No comments:
Post a Comment