Pernah tak kalian berhadapan dengan mereka yang berlatarkan sifat sang haiwan?
Antara contohnya :
a) depan tunjuk baik, tunjuk friendly, tunjuk sopan, tunjuk lembut PADAHAL tanpa kita sedar mereka belit kita di belakang.
a) depan tunjuk baik, tunjuk friendly, tunjuk sopan, tunjuk lembut PADAHAL tanpa kita sedar mereka belit kita di belakang.
b) bila kita bicara, mereka turut serta seolah kawan baik PADAHAL tanpa kita sedar hati mereka menyumpah seranah
c) puji dengan sindiran
d) cemburu dan cuba untuk lakukan lebih baik dari kita PADAHAL sakit hati mereka mengatasi sifat positif dalam diri.
e) mencari jalan untuk mengenali latar belakang kita yang buruk SETERUSNYA mengaitkan dengan apa yang di lihat hari ini LANTAS melebarkan antena untuk terus mengaibkan.
Ada juga kawan sebegini yang kononnya cuba untuk lempar senyuman, dalam hati mungkin berkata "lebih baik aku senyum dari lempar muka mencuka". Hakikatnya, mereka inilah manusia yang sangat tidak jujur pada diri sendiri. Kalau sudah pada diri tidak jujur, apa lagi dengan orang lain? Mungkinkah akan ada kejujuran untuk mencipta jambatan persahabatan.
Sebenarnya, aku tidaklah begitu kisah dengan apa yang mereka terbitkan dari hati atau bibir, bukannya boleh temui ajal dengan bicara sinis sedemikian. Apa kan daya, aku cuma tidak mampu untuk menoleh walau sekilas pandang wajah luaran dan dalaman mereka.
Aku tidak begitu yakin apa sebenarnya yang mereka mahukan? Mungkin sekadar ingin menjadikan hidup mereka sempurna dengan berperilakuan sedemikian atau mungkin juga mengisi masa terluang yang mereka ada.
Apa pun, aku maafkan mereka dengan seikhlas hati walau mata tak lalu menjeling pun terhadap mereka. Cuma biar kukhabarkan di sini, aku bukanlah anak kecil yang enteng dengan sikap manusia. Aku ini melihat dari kanta tersurat dan tersirat, kamu tak mengerti tentang ini. Aku juga tidak berminat untuk mengetahui siapa dan mengapa kamu perlu ada. Aku yakin, aku lebih baik dari kamu, luaran dan dalaman.
Kalau kamu bermain dengan senyuman, pasti patah senyuman itu dengan lirik mataku. Kalau kamu bersenda dengan lirikan, aku pasti panah jiwamu. Aku tidak bisa duduk sendiri melihat kamu tersenyum dan mengekek.
Buat kamu yang berpura pura, berlantaikan sombong minda ketiga, cemburu atas kebahagiaan orang lain. Aku seru agar hentikan sikap keji mu itu. Aku bisa bicara pada hati yang buta, aku bisa mengetuk hati hati yang terluka. Maaf, kamu silap menghitung siapa aku.
p/s: ini entri untuk mereka hatinya kelabu. sedarlah agar kamu tidak sesat dalam pelayaranmu sendiri
No comments:
Post a Comment