Dua minggu banyak menggarap cereka baru dalam kamus hidup. Maaf jika tidak berkesempatan mencoret rasa jiwa untuk tatapan. Aku tidak akan berhenti menari di pentas maya apatah lagi mematahkan pena hanya kerna dimamah waktu yang pantas berlalu.
Mari aku coretkan sedikit khabaran aku yang hilang di hujung minggu. Lama tidak melihat keindahan pantai membuatkan halwa telinga teruja mendengar dengusan ombak menghunus pantai. Indahnya warna biru di awan, cantiknya lautan luas, dinginnya aroma kusedut, tidak seperti kusut hiruk pikuk di kota metropolitan Kuala Lumpur.
Perjalanan ini membuat aku mengenali lebih hampir tentang Mr Kekasih dengan diriku. Melalui pentas jalanan yang asing sekali buat kamu berdua, ia menerbitkan kesefahaman dalam memutuskan sesuatu perkara. Alhmadulillah, segala simpang diredahi dengan tenang bukan tegang.
Aku pernah membaca sebuah buku motivasi berjudul "why men don't listen and women cant read maps".
Mari aku coretkan sedikit khabaran aku yang hilang di hujung minggu. Lama tidak melihat keindahan pantai membuatkan halwa telinga teruja mendengar dengusan ombak menghunus pantai. Indahnya warna biru di awan, cantiknya lautan luas, dinginnya aroma kusedut, tidak seperti kusut hiruk pikuk di kota metropolitan Kuala Lumpur.
Perjalanan ini membuat aku mengenali lebih hampir tentang Mr Kekasih dengan diriku. Melalui pentas jalanan yang asing sekali buat kamu berdua, ia menerbitkan kesefahaman dalam memutuskan sesuatu perkara. Alhmadulillah, segala simpang diredahi dengan tenang bukan tegang.
Aku pernah membaca sebuah buku motivasi berjudul "why men don't listen and women cant read maps".
Isi kandungannya sangat memberikan impak yang baik untuk memperbaiki hubungan malah membuatkan kalian tersenyum mengangguk tanda setuju dengan kajian kajian yang dijalankan oleh mereka. Namun, melalui tajuknya, aku tidak bersetuju dengan keras sekali kerna buktinya tidak terjadi pada apa yang aku alami.
Mr Kekasih sangat tenang orangnya, sukar melihat angin amarah dan ketegangan emosi pada dirinya. Biarpun tidak bisa menerima sikap rengekku, namun ditelan juga satu persatu tanpa rasa pilu. Aku pula kian bimbang, takut takut disimpan semuanya dan BOOM!!!! meletup bak gunung merapi yang sedang masak untuk membuak.
Alhamdulillah, kami lalui saat ketegangan dengan emosi penuh terkawal dan tidak sekalipun terpacul kata tidak indah apatah lagi tonasi kurang senang.
Ada satu perkara yang tidak dapat ku kawal, rasa ingin berguling guling menahan gelak. Rupanya, Mr Kekasih ini takutkan air. Gayat bila di atas feri (itupun setelah kudesak hingga menarik muncung 15 inci). Akhirnya dia akur dan kegayatannya terpancar jelas dari wajahnya.
Lucu benar kisah ini, mungkin bisa dijadikan antara kelopak kenangan buat perjalanan hidup kami.
Penat bercerita, ku hamparkan cebisan potret potret yang sempat di ambil ketika di Pulau Pinang.
Alhamdulillah, kami lalui saat ketegangan dengan emosi penuh terkawal dan tidak sekalipun terpacul kata tidak indah apatah lagi tonasi kurang senang.
Ada satu perkara yang tidak dapat ku kawal, rasa ingin berguling guling menahan gelak. Rupanya, Mr Kekasih ini takutkan air. Gayat bila di atas feri (itupun setelah kudesak hingga menarik muncung 15 inci). Akhirnya dia akur dan kegayatannya terpancar jelas dari wajahnya.
Lucu benar kisah ini, mungkin bisa dijadikan antara kelopak kenangan buat perjalanan hidup kami.
Penat bercerita, ku hamparkan cebisan potret potret yang sempat di ambil ketika di Pulau Pinang.
Nasi Kandar Line Clear sangat memuaskan hati kami! Cheap + Nice = Satisfied
Mr Kekasih says NO to Kayu Nasi Kandar. Hehehehe....
I saw Rapid in Penang.
Mr Kekasih menyampaikan komennya di Galeri P.Ramlee.
Selamat Datang!!!! Buka kasut dulu ya....Inilah kediaman teratak yang menyambut kelahiran budayawan negara, P.Ramlee.
Melewati petang di tangga belakang rumah beliau.
Ride off...
Berada di atas Feri yang membawa kami menyeberangi Pulau indah Pulau Pinang
Kekasihku berwajah gayat! Aduh, hilang macho-mu. Hehehehe
It's lovely! I found love with him
Aku tak mahu hilang dari sinarmu bulan