Berlari bila aku harus berlari
Usah di suruh merangkak mengejar mimpi
Hanya lamunan tidur dinihari
Sukar di ramal apalagi di bisik ke lubuk hati
Ertinya menguis bintang
Ibarat menyelam di lubuk belukar
Terlihatkah ikan di dasarnya
Secantik Redang atau Tioman citra cinta
Kerna perjuangan aku di sini
Tanpa endah duri tebenam
Di dada panahnya ke lubuk jantung
Tapi denyut nadi masih degil berdetik
Diregam jiwa yang kental
Terpisah antara kelopak dan nikmat
Jemari masih mahu menari
Di pentas pengharapan dalam gerimis tangisan kecewa
Bulan di langit tak pernah malu senyum
Biar tompokan nyeri silih berganti
Kehadiran tidak pernah terhenti
Tanpa sinarmu pasti durjana malam gelita
Selagi laungan gagasan tanah sakti menjerit
Rintihannya tak bisa melenakan tidurku
Aku bangun dan berlari
Usah kau minta aku berjalan lagi
Kerna otot ini dipacu suara marhain
Usah di suruh merangkak mengejar mimpi
Hanya lamunan tidur dinihari
Sukar di ramal apalagi di bisik ke lubuk hati
Ertinya menguis bintang
Ibarat menyelam di lubuk belukar
Terlihatkah ikan di dasarnya
Secantik Redang atau Tioman citra cinta
Kerna perjuangan aku di sini
Tanpa endah duri tebenam
Di dada panahnya ke lubuk jantung
Tapi denyut nadi masih degil berdetik
Diregam jiwa yang kental
Terpisah antara kelopak dan nikmat
Jemari masih mahu menari
Di pentas pengharapan dalam gerimis tangisan kecewa
Bulan di langit tak pernah malu senyum
Biar tompokan nyeri silih berganti
Kehadiran tidak pernah terhenti
Tanpa sinarmu pasti durjana malam gelita
Selagi laungan gagasan tanah sakti menjerit
Rintihannya tak bisa melenakan tidurku
Aku bangun dan berlari
Usah kau minta aku berjalan lagi
Kerna otot ini dipacu suara marhain
No comments:
Post a Comment