Papa
Di mana bulan purnama
Terang cahaya serinya
Lekakan malam geringku
Puteri hati
Bulan ada di tanganmu
Garis melintang penuh sinar
Kuisi dalam genggaman
Waktu waktu kecilmu
Mama
Kenapa senja mengelirukan
Terang masih bersuluh
Gelap timbul cahaya murung
Meragut petang ceriaku
Puteri hati
Senja bukan musuh
Diantara waktu kau menggagau
Mencari arah agar tak sungkur
Kukucup kelopak matamu
Waktu waktu kau mahukan susu
Papa...
Mama...
Kenapa hujan mencelah di terik mentari
Gundah hati mencari erti
Gusar melihat titis menitis
Panas menggigit awan menangis
Lelahku lihat cerita langit
Puteri hatiku
Jangan kau duga soal hatimu
Jangan kau tegar akal pintarmu
Jangan kau sendu tawa girangmu
Tidakkah kau lupa azimatku
Di antara tangis awan
Dan terik mentari
Yang Esa bakal menghadiahkan kita
Secantik PELANGI
Tujuh warna tujuh lapisan tujuh cerita
Melentur mewarnai bola mata
Sudahkah kau lupa
Waktu waktu ku belaimu....
Di mana bulan purnama
Terang cahaya serinya
Lekakan malam geringku
Puteri hati
Bulan ada di tanganmu
Garis melintang penuh sinar
Kuisi dalam genggaman
Waktu waktu kecilmu
Mama
Kenapa senja mengelirukan
Terang masih bersuluh
Gelap timbul cahaya murung
Meragut petang ceriaku
Puteri hati
Senja bukan musuh
Diantara waktu kau menggagau
Mencari arah agar tak sungkur
Kukucup kelopak matamu
Waktu waktu kau mahukan susu
Papa...
Mama...
Kenapa hujan mencelah di terik mentari
Gundah hati mencari erti
Gusar melihat titis menitis
Panas menggigit awan menangis
Lelahku lihat cerita langit
Puteri hatiku
Jangan kau duga soal hatimu
Jangan kau tegar akal pintarmu
Jangan kau sendu tawa girangmu
Tidakkah kau lupa azimatku
Di antara tangis awan
Dan terik mentari
Yang Esa bakal menghadiahkan kita
Secantik PELANGI
Tujuh warna tujuh lapisan tujuh cerita
Melentur mewarnai bola mata
Sudahkah kau lupa
Waktu waktu ku belaimu....
1 comment:
sangat puitis.
Post a Comment