Hati resah
Semakin resah menjadi kalut
Tak menentu hingga buntu
Mata kelip hati masih kejang
Tak menurut minda yang berlari
Apa yang diingini
Yang tersimpul membelit mati
Huraian tak bisa menghurai
Kata hati yang menyempit
Berhentilah berfikir
Hey si hati yang degil
Apa yang dikau fikirkan
Apa yang dikau cari
Apa yang dikau kalut
Berhentilah dari sesak yang mendesak
Aku tidak mencari
Namun seni itu menular
Menyelinap pelusuk hati
Menjadi racun sebagai penawar
Kesepian yang menggigit
Lama menjadi bisa
Nanah yang membunuh rasa tenang
Menjadi hidup penuh makna
Namun itukah yang aku nanti?
Sampai bila harus kulayang hati ini
Terapung diawang
Terbang di bawa angin pilu
Walau hati terpatri mati
Sesat menjunjung erti cinta
Alam tak bisa menghurai
Pujangga tak bisa melagukan
Dugaan yang menjadi adunan kehidupan
Kini cuba menjentik hati yang keliru
Semakin resah menjadi kalut
Tak menentu hingga buntu
Mata kelip hati masih kejang
Tak menurut minda yang berlari
Apa yang diingini
Yang tersimpul membelit mati
Huraian tak bisa menghurai
Kata hati yang menyempit
Berhentilah berfikir
Hey si hati yang degil
Apa yang dikau fikirkan
Apa yang dikau cari
Apa yang dikau kalut
Berhentilah dari sesak yang mendesak
Aku tidak mencari
Namun seni itu menular
Menyelinap pelusuk hati
Menjadi racun sebagai penawar
Kesepian yang menggigit
Lama menjadi bisa
Nanah yang membunuh rasa tenang
Menjadi hidup penuh makna
Namun itukah yang aku nanti?
Sampai bila harus kulayang hati ini
Terapung diawang
Terbang di bawa angin pilu
Walau hati terpatri mati
Sesat menjunjung erti cinta
Alam tak bisa menghurai
Pujangga tak bisa melagukan
Dugaan yang menjadi adunan kehidupan
Kini cuba menjentik hati yang keliru
No comments:
Post a Comment