Ada ketikanya
Bahasa alam lebih indah berbicara
Dengan kicau burung
Unggas menggerik
Pepatung menari
Indah suasananya
Tidak seperti kelibutnya realiti manusia
Berperang dengan waktu
Memburu penuh nafsu
Hingga hilang arah tuju
Diinjak-injak rasa tamak
Mengaut segala keuntungan
Demi sesuap nasi untuk anak generasi depan
Lelah telat waktu
Semput datang menghimpit
Kocek selalu telus tinggal angin
Lagi dikejar isi alam
Lagi ditinggal dunia kekal
Ada ketikanya bahasa alam
Di semak samun pinggir sungai
Di sebalik rimbunan pokok merendang
Membawa kita kembali ke jalan lurus
Gelok liku air mengalir
Membawa damai
Itu tandanya jalan pulang tetap sama
Biar setinggi langit kita dipuja
Biar sejauh lautan samudera kita diusung
Dipasung kaki dan tangan dengan harta dunia
Akhirnya kita kembali kepada alam
Tanah itu akan menyambu tatkala kita pulang bertemu yang Esa