Sunday, April 05, 2009

~~Bila Terdetik...aku???~~

Bila langit berdentum
Petanda hujan akan membasahi bumi
Andaian sungai akan melimpah
Alamat bah bakal meledak seisi alam
Sang mentari terlindung dibalik sana

Bila langit berdentum
Alam pasti bersedia
Tumbuhan beralun angin menerajang
Jemuran sang ibu direntap
Takut membasahi pakaian

Bila langit berdentum
Anak kecil berlari balik
Jejaka riang di padang bola
Pantas memecut takut dihambur
Hujan menggila tak nampak tanah

Segalanya andaian
Segalanya kemungkinan
Segalanya tiada kepastian

Hanya kerana langit berdentum
Persiapan lantas terus disisipkan
Apa benarkah akan melimpah hujan ke bumi
Atau sekadar memecah sunyi?

Begitu juga hati
Bila terdetik pasti hadir bicara sangsi
Percaya atau tidak bukan bicara yakin
Hakiki dalam fantasi
Mencerna simfoni nakal
Bermain di hati
Bila hati terdetik....

Saturday, April 04, 2009

~~Apa Ada Bidalan~~

Jika dilempar segunung harapan
Bisakah berbukit rasa cinta
Sedang angan angan memuncak tinggi
Melangkau imbauan petala langit
Mencari tiang abadi

Jika dihampar selautan kasih
Apa tercerna kasih abadi
Jika isinya kalut berpusing
Bak beliung di dasar air
Menggigil bila dihempas ke tepi

Jika ditabur seluas angkasa
Cinta berbunga kasih bercambah
Apakah tumbuh kelopaknya
Andai benih jujur di simpan ke tepi
Yang berkembang hanya gusar dihati

Apa bisakah lautan menjadi biru
Apa bisakah bintang berkumpul menjadi satu
Menyinar lebih gemilang dari rembulan
Menyilau lebih terik dari mentari
Jika kejujuran dilempar ke tepi?

Mahukah kamu bidaskan
Erti bicara alam ini?

~~Apa Adanya~~

Finally,

Semakin dekat semakin banyak dugaan yang harus ditempuh. Membina sebuah jambatan kasih menuju ke puncak bahagia membuatkan hati berbalam balam. Ada ketikanya goyah, ada masanya gemuruh namun yang pasti harus tenang menghadapinya.

Apa erti sebuah percintaan? Subjektif untuk dirungkaikan bukan? Telaah segala kitab, bertapalah hingga ke gunung ledang, pasti tiada jawapan yang tepat mentafsir pemahaman cinta. Biar janji setia dipadu, angan angan dan doa dikumpulkan menjadi istana namun yang tiang serinya haruslah berpaksi pada kejujuran.

Saat ini, hati tak bisa bicara. Seandainya melahirkan kata kata, pasti ia menjadi tanda tanya pada setiap mata yang meratah bait bahasa. Ke mana harus dituju bila hati dihumban rasa pilu? Sejadah terbentang tempat bersujud, tangan menadah doa ke langit, lidah kelu mengatur kata, hati pedih menyusun restuNYA.

Aku buntu, bukan takut, aku sebu, bukan jemu mencaturkan perjalanan yang sudah tersirat di balik sana. Aku akur, bukan semput tapi aku pilu pada cabaran yang dihamparkan. Kekuatan batin dan hati harus menjadi akar tunjang supaya tidak rapuh dan runtuh benteng ceritera.

Kejujuran harus lahir seiring dengan rasa kasih. Itu satu kunci mencapai kemuncak bahagia. Jika runtuh, berderailah segala kota tahanan cinta. Aku hanya mampu bersujud memohon ketenangan dariNYA. Doa biar sampai melepasi langit ketujuh.

Ameen